RSS

PPL



Sekolah yang menjadi tempat PPLku adalah SMA Negeri 2 Unggulan Pangkajene. Jumlah siswa di sekolah ini cukup sedikit berhubung sekolah ini merupakan sekolah yang baru dibangun dan pada tahun 2010 ini baru memiliki 2 angkatan. Sekolah ini terdiri dari 5 kelas untuk kelas X dan 4 kelas untuk kelas XI. Menurut pendapatku, sekolah ini cukup unik. Apalagi setelah aku dengar bahwa penamaan kelas diserahkan kepada siswa yang mendiami kelas masing-masing. Keunikannya dapat dilihat dari nama-nama tiap kelasnya yang dimana nama-nama kelasnya merupakan nama tokoh-tokoh terkenal. Sangat berbeda dengan sekolah-sekolah lain pada umumnya.

Kelas X:
1.      Ibnu Sina
2.      Einstein
3.      B.J Habibie
4.      Isaac Newton
5.      Ki Hajar Dewantara
Kelas XI:
1.      G. Mendel
2.      A. Avogadro
3.      Archimedes
4.      Adam Smith
Kelas yang paling pertama aku kunjungi adalah kelas Mendel. Hari itu aku dan Said menemani Pak Ancu mengawas ujian materi peluang, sekalian kami berdua mengadakan observasi terhadap kelas ini. Beliau menyerahkan semuanya kepada kami berdua, begitu pula dengan masalah pembagian kelas yang akan kami ajar nantinya. Keesokan harinya, aku dan Said mengajar di kelas Ibnu Sina. Tetapi yang menjelaskan di papan adalah Said, sedangkan aku berkeliling kelas dan memberikan penjelasan kepada siswa yang kurang mengerti. Saat istirahat aku dan Said membicarakan masalah pembagian jadwal mengajar.
Awalnya, aku memilih kelas Habibie, Ibnu Sina dan Archimedes. Aku ingin mengajar di kelas Habibie berhubung aku sudah mengenal seorang siswa Habibie. Kalau Archimedes, entah mengapa saat aku membaca kata “Archimedes” tiba-tiba hati ini langsung memilihnya. Sepertinya sih aku terpesona akan kata Archimedes itu sendiri, karena terdiri dari huruf A.R.C.H.I.M.E.D.E.S. Coba deh perhatikan menarik sekalikan. “Ibnu Sina”, saat aku masuk mengajar, aku merasa cukup nyaman di kelas ini. Tetapi Said sudah merasa cocok dengan siswa Ibnu Sina. Jadi, dia menyarankan diriku untuk mengajar di kelas Newton. Tetapi setelah beberapa menit kami berdua baru menyadari bahwa ada satu kelas IPS. Hmmmm...., bagus juga jika seandainya aku mengajar di Kelas X, Kelas XI IPA dan Kelas XI IPS, gumamku. Sehingga aku memilih untuk mengajar di kelas Habibie, Archimedes dan Adam Smith.
Berhubung kelas yang diajar oleh Pak Ancu sebanyak 7 kelas, berarti ada satu orang yang mengajar sebanyak 4 kelas. Tetapi pada akhirnya, Pak Ancu menyarankan agar kami bertiga paling tidak mengajar di kelas XI. Dengan kata lain, K Ucha juga mengajar di kelas XI. Sehingga, semuanya mengajar sebanyak 3 kelas. Aku mengajar di kelas Habibie, Archimedes dan Adam Smith. Said mengajar di kelas Ibnu Sina, Newton, dan Avogadro. Ka’ Ucha mengajar di kelas: Einstein, K.H. Dewantara dan Mendel.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar